Wanita menyusui akan terlindungi dari kehamilan sampai mendapatkan ovulasi. Untuk sebagian besar kesuburan akan dimulai bila telah mendapatkan menstruasi pertama post partum, akan tetapi ovulasi dapat terjadi sebelumnya.
Selama bulan pertama post partum kemungkinan menjadi hamil sangat kecil pada ibu menyusui maupun pada ibu yang tidak menyusui. Seorang ibu post partum tidak perlu menunggu mendapatkan menstruasi untuk memulai pemakaian kontrasepsi sebab bila haid lagi maka angka konsepsi menjadi rendah pada ibu menyusui terlebih pada ibu tidak menyusui. Bila ibu tidak menyusui bayinya ia harus segera menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi yang diberikan segera post partum tidak boleh menggangu laktasi.
Metode Kontrasepsi untuk ibu menyusui :
1. Kontrasepsi yang berisi progestin.
a. Kontrasepsi yang berisi progestin, seperti pil mini, dan implan tidak mempunyai efek pada laktasi dan dapat digunakan pada ibu-ibu yang menyusui segera setelah melahirkan setiap saat selama masa laktasi
b. Efek samping yang paling sering adalah haid sampai amenorhoe.
c. Implan merupakan metode kontrasepsi lainnya bila ibu yang mempunyai banyak anak tidak bersedia menggunakan kontrasepsi mantap.
2. Metode Suntikan.
a. Kontrasepsi suntikan di Indonesia merupakan salah satui kontrasepsi yang popular,seperti Noretisteron enatat (NETEN), Depomekdroksi Progesterone Acetat (DMPA) dengan nama dagang Depo-provera.
b. Suntikan diberikan pada hari ke 3,5 pasca persalinan,segera setelah keguguran dan pada masa interval sebelum hari kelima haid.
c. Kontra indikasi kontrasepsi suntikan kurang lebih sama dengan kontrasepsi hormonal lainya.
2. Spermisid
a. Spermisid adalah cara kontrasepsi topikal dalam vagina berupa zat kimia yang dapat membunuh sprematozoa seperti tablet busa, dan krim jelly.
b. Manfaat kontrasepsi spermisid
1) Efektif seketika (busa dan krim)
2) Tidak mengganggu produksi ASI.
3) Bisa menggunakan sebagai pendukung metode lain.
4) Tidak mengganggu kesehatan klien.
5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6) Mudah digunakan.
7) Tidak perlu resep dokter.
c. Efek samping
1) Iritasi vagina.
2) Iritasi penis dan tidak nyaman.
3) Gangguan rasa panas di vagina.
4) Kegagalan tablet tidak larut.
3. Metode Barier
a. Diagrama adalah kap berbentuk bulat cembung terbuat dari lateks, (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
b. Manfaat kontrasepsi.
1) Efektif bila digunakan dengan benar.
2) Tidak mengganggu hubungan seksual.
3) Tidak mengganggu produksi ASI.
4) Tidak mengganggu kesehatan klien.
5) Tidak mempunyai pengaruh sistematik.
c. Keterbatasan
1) Keberhasilan sebagai kontrasepsi terbantung kepada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
2) Motivasi diperlukan berkesinambungan menggunakan setiap berhubungan seksual.
3) Pemeriksaan pervic oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan untuk memastikan ketetapan pemasangan.
4) Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretera.
5) Pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih berada di posisinya.
4. IUD
a. Medicated IUD seperti Cu T atau Cu-7 dan sebagainya merupakan pilihan terbaik untuk ibu yang menyusui karena dampaknya tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.
b. Yang penting pada pemakaian IUD post partum adalah penempatan IUD setinggi mungkin dalam fundus uteri sehingga mengurangi kemungkinan ekspulsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar